Rabu, 06 April 2011

Soal Anuitas

Soal Anuitas
1. Pada tanggal 20 Maret 2006 Tuan Andi mendapat persetujuan pinjaman investasi senilai Rp. 12.000.000, untuk jangka waktu 6 bulan. Bunga yang dibebankan sebesar 15%pa.
Pertanyaan : Hitunglah cicilan setiap bulannya jika dihitung dengan metode flat, sliding rate dan annuitas
Dik. Pinjaman : Rp. 12.000.000
Jangka Waktu : 6 Bulan
Bunga : 15%
a. Metode Flat
Angsuran Pokok = Rp. 12.000.000 : 6 = Rp. 2.000.000

Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 12.000.000 x 0,15 x 0,5):6
= Rp. 150.000
Angsuran Pinjaman = Rp. 2.000.000 + Rp. 150.000 = Rp. 2.150.000
b. Metode Sliding Rate
Angsuran Pokok = Rp. 12.000.000 : 6 = Rp. 2.000.000

Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 12.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 150.000
Angsuran Bulan 1 = Rp. 2.000.000 + Rp. 150.000 = Rp. 2.150.000
Angsuran Bunga Bulan 2 = (Rp. 10.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 125.000
Angsuran Bulan 2 = Rp. 2.000.000 + Rp. 125.000 = Rp. 2.125.000
Angsuran Bunga Bulan 3 = (Rp. 8.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 100.000
Angsuran Bulan 3 = Rp. 2.000.000 + Rp. 100.000 = Rp. 2.100.000
Angsuran Bunga Bulan 4 = (Rp. 6.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 75.000
Angsuran Bulan 4 = Rp. 2.000.000 + Rp. 75.000 = Rp. 2.075.000
Angsuran Bunga Bulan 5 = (Rp. 4.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 50.000
Angsuran Bulan 5 = Rp. 2.000.000 + Rp. 50.000 = Rp. 2.050.000
Angsuran Bunga Bulan 6 = (Rp. 2.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 25.000
Angsuran Bulan 6 = Rp. 2.000.000 + Rp. 25.000 = Rp. 2.025.000
c. Metode Anuitas
Angsuran Pokok = Rp. 12.000.000 x 0,0125 x 1 = Rp. 2.089.125
0,0718
Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 12.000.000 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 150.000
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 1.939.125 + Rp. 150.000

Angsuran Bunga Bulan 2 = (Rp. 10.060.875 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 125.760
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 1.963.365 + Rp. 125.760
Angsuran Bunga Bulan 3 = (Rp. 8.097.510 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 101.218
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 1.987.907 + Rp. 101.218
Angsuran Bunga Bulan 3 = (Rp. 6.109.603 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 76.370
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 2.012.755 + Rp. 76.370
Angsuran Bunga Bulan 4 = (Rp. 4.096.848 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 51.210
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 2.037.915 + Rp. 51.210
Angsuran Bunga Bulan 5 = (Rp. 2.058.933 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 25.736
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 2.063.389 + Rp. 25.736
Angsuran Bunga Bulan = Rp. 0
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 2.089.125 + Rp. 0

2. Pada tanggal 25 Maret 2006 PT. Andika Karya Tuan Andi mendapat persetujuan pinjaman investasi dari Bank ABC senilai Rp. 90.000.000, untuk jangka waktu 1 tahun. Bunga yang dibebankan sebesar 24% pa.
Pertanyaan : Hitunglah cicilan setiap bulannya jika dihitung dengan metode flat, sliding rate dan annuitas
Dik. Pinjaman : Rp. 90.000.000
Jangka Waktu : 12 Bulan
Bunga : 24%
a. Metode Flat
Angsuran Pokok = Rp. 90.000.000 : 12 = Rp. 7.500.000

Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 90.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 180.000
Angsuran Pinjaman = Rp. 7.500.000 + Rp. 180.000 = Rp. 7.680.000
b. Metode Sliding Rate
Angsuran Pokok = Rp. 90.000.000 : 12 = Rp. 7.500.000

Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 90.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 180.000
Angsuran Bulan 1 = Rp. 7.500.000 + Rp. 180.000 = Rp. 7.680.000


Angsuran Bunga Bulan 2 = (Rp. 82.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 165.000
Angsuran Bulan 2 = Rp. 7.500.000 + Rp. 165.000 = Rp. 7.665.000
Angsuran Bunga Bulan 3 = (Rp. 75.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 150.000
Angsuran Bulan 3 = Rp. 7.500.000 + Rp. 150.000 = Rp. 7.650.000
Angsuran Bunga Bulan 4 = (Rp. 67.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 135.000
Angsuran Bulan 4 = Rp. 7.500.000 + Rp. 135.000 = Rp. 7.635.000
Angsuran Bunga Bulan 5 = (Rp. 60.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 120.000
Angsuran Bulan 5 = Rp. 7.500.000 + Rp. 120.000 = Rp. 7.620.000
Angsuran Bunga Bulan 6 = (Rp. 52.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 105.000
Angsuran Bulan 6 = Rp. 7.500.000 + Rp. 105.000 = Rp. 7.605.000
Angsuran Bunga Bulan 7 = (Rp. 45.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 90.000
Angsuran Bulan 7 = Rp. 7.500.000 + Rp. 90.000 = Rp. 7.590.000
Angsuran Bunga Bulan 8 = (Rp. 37.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 75.000
Angsuran Bulan 8 = Rp. 7.500.000 + Rp. 75.000 = Rp. 7.575.000
Angsuran Bunga Bulan 9 = (Rp. 30.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 60.000
Angsuran Bulan 9 = Rp. 7.500.000 + Rp. 60.000 = Rp. 7.560.000
Angsuran Bunga Bulan 10 = (Rp. 22.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 45.000
Angsuran Bulan 10 = Rp. 7.500.000 + Rp. 45.000 = Rp. 7.545.000
Angsuran Bunga Bulan 11 = (Rp. 15.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 30.000
Angsuran Bulan 11 = Rp. 7.500.000 + Rp. 30.000 = Rp. 7.530.000
Angsuran Bunga Bulan 12 = (Rp. 90.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 15.000
Angsuran Bulan 12 = Rp. 7.500.000 + Rp. 15.000 = Rp. 7.515.000
c. Metode Anuitas
Angsuran Pokok = Rp. 90.000.000 x 0,02 x 1 = Rp. 8.488.800
0,212 

Likuiditas Bank

likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya yang sesuai. Pada kali ini kita akan mempelajari tentang likuiditas bank secara umumnya, dimana fungsi dari likuiditas secara umum untuk :
1)    Menjalankan transaksi bisnisnya sehari-hari;
2)    Mengatasi kebutuhan dana yang mendesak;
3)    Memuaskan permintaan nasabah akan pinjaman dan;
4)    Memberikan fleksibilitas dalam meraih kesempatan investasi menarik yang menguntungkan Pengertian likuiditas bank adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban dana jangka pendek.
Definisi Resiko Likuiditas adalah risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanya kesenjangan antara sumber pendanaan yang pada umumnya berjangka pendek dan aktiva yang pada umumnya berjangka panjang. Besar kecilnya risiko likuiditas ditentukan antara lain:
a)    Kecermatan dalam perencanaan arus kas atau arus dana berdasarkan prediksi pembiayaan dan prediksi pertumbuhan dana, termasuk mencermati tingkat fluktuasi dana;
b)    Ketepatan dalam mengatur struktur dana termasuk kecukupan dana-dana non PLS;
c)    Ketersediaan aset yang siap dikonversikan menjadi kas; dan
d)    Kemampuan menciptakan akses ke pasar antar bank atau sumber dana lainnya, termasuk fasilitas lender of last resort.
Apabila kesenjangan tersebut cukup besar maka akan menurunkan kemampuan Bank untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya risiko likuiditas, maka diperlukan manajemen likuiditas, yang mana pengelolaan likuiditas bank juga merupakan bagian dari pengelolaan liabilitas.
Untuk mengatasi dan mengantisipasi terjadinya Risiko Likuiditas, aktivitas Manajemen Risiko yang umumnya ditetapkan oleh Bank antara lain adalah:
a)    Melaksanakan monitoring secara harian atas besarnya penarikan dana yang dilakukan oleh nasabah baik berupa penarikan melalui kliring maupun penarikan tunai.
b)  Melaksanakan monitoring secara harian atas semua dana masuk baik melalui incoming transfer maupun setoran tunai nasabah.
c)    Membuat analisa sensitivitas likuiditas Bank terhadap skenario penarikan dana berdasarkan pengalaman masa lalu atas penarikan dana bersih terbesar yang pernah terjadi dan membandingkannya dengan penarikan dana bersih rata-rata saat ini. Dari analisa tersebut dapat diketahui tingkat ketahanan likuiditas Bank.
d)    Selanjutnya Bank menetapkan secondary reserve untuk menjaga posisi likuiditas Bank, antara lain menempatkan kelebihan dana ke dalam instrumen keuangan yang likuid.
e)    Menetapkan kebijakan Cash Holding Limit pada kantor-kantor cabang Bank. Melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability Committee) untuk mengatur tingkat bunga dalam usahanya dan meningkatkan/menurunkan sumber dana tertentu.

Tugas Catatan KLKP

Bank
Dalama mendirikan Bank baru, dana yang didapat dari pemerintah disebut Kredit Liquiditas Bank Indonesia (KLBI)
Yang dimaksud dengan asset : bagaimana perusahaan mengalokasi dana
( dialokasikan kemana saja dana tersebut)
Yang dimaksud dengan liabilitas : kewajiban
(dari mana saja sumber dana yang di dapat bank)

asset (use of find): sumber bank ada 3 yaitu:
    cash reserve
    loan (pinjaman0
    securities
    other asset
liabilitas (source of find)
    Deposit        III
    Securities        II
    Capital (modal)    I

Asset
Cast reserve
1.    kas cadangan
2.    R/K pada BI min 8% dari loan
        + liquiditas
        + Transaksi Kliring
loan
1.    KUR (Kredit Usaha Rakyat) minimal 20% dari loan
Securities
1.    saham
2.    obligasi
liabilitas
1. Dalam bank deposit itu harus paling besar
Ada tiga sumber dananya
1.    tabungan (saving deposit)
2.    giro (demand deposit)
3.    deposito (time deposit)

2. securities
1.    holding (pinjaman koorporasi0
2.    otoritas moneter (kredit liquiditas)

3. capital
1.    saham.




Sebab orang menabung di Bank
o    I (interest)
o    Safety (risk)
o    Spekulasi (profit)

Keuntungan Bank
π = I2 –I1

Menang kalah kliring

Contoh :
Cek tuan A        Rp 10 Jt    cek Tn X        Rp 12 Jt
B/G Ny. B        Rp.15 Jt    B/G Nn K        Rp 11 Jt
Cek Ny. C        Rp. 4 Jt    cek Ny Z        Rp. 13 Jt
Kiriman joko        Rp. 5 Jt    kiriman Toto        Rp.14 Jt
Kiriman Ny Deri    Rp. 8 Jt    kiriman Jeki        Rp 16 Jt
Nota Kredit PT X    Rp.50 Jt     nota kredit PT Y    Rp 20 Jt
Tolak                     Tolak
# cek Tn. A                # cek Tn Z
# cek Ny. B                # B/G Ny K

pertanyaan
a.    menang kalah kliring
b.    berapa R/K pada BI
c.    berapa call money
 jawab
# Siti         deposit 150.000.000
        R/K pada BI = 10%
# Karman    deposit 200.000.000 sisa kas 4% = 6.000.000
        R/K pada BI = 12%
Siti Jakarta                    Karman
-    10.000.000                + 10.000.000
-    15.000.000                + 15.000.000
-    4.000.000                + 4000.000
+    5.000.000                - 5.000.000
+    8.000.000                - 8.000.000
+    50.000.000                -50.000.000
+    12.000.000                - 12.000.000
+    11.000.000                - 11.000.000
+    13.000.000                - 13.000.000
-    14.000.000                +14.000.000
-    16.000.000                +16.000.000
-    20.000.000                 + 20.000.000
∑    20.000.000                ∑ -20.000.000
setelah di kurang yang di tolak oleh bank Siti
∑     11.000.000                ∑ -11.000.000

jadi yang menang Kliring adalah Bank Siti




Siti
R/K 8%              = 12.000.000
EXPRESS RESERVE 2% =   3.000.000     +
                      15.000.000
                      11.000.000 +
                      26.000.000    (23.0000.000)
selisih antara 12.000.000 dan 26.000.000 adalah 14.000.000
Karman
R/K 8%            = 16.000.000
ER   4%            = 8.000.000 +
                    24.000.000
                  -11.000.000 +
                    13.000.000
selisih antara 16.000.000 dan 13.000.000 adalah -3.000.000
jadi Bank karman bisa meminjam uang di Bank Siti dengan sebutan call money sebesar 3.000.000

kas         6.000.000        deposit 150.000.000
R/K pada BI    23.000.000
Kredit        118.000.000        jadi antara asset dan liabilitas balance
Call money    3.000.000
            150.000.000

Tugas Catatan Anuitas

Pengertian Anuitas
I. Pengertian

Anuitas : Cara pembayaran hutang dengan jumlah yang sama besar dan dalam jangka waktu yang sama

terkandung : -----Dalam Anuitas (A) 1. Angsuran (An)
-----2. Bunga (Bn)

A = An + Bn
Contoh :
Seseorang meminjam Rp 100.000,00 dengan pengembalian sistem angsuran anuitas, setahun kemudian. Hutang tersebut akan diangsur selama 5 tahun dengan suku bunga 4 % per tahun. Setelah dihitung, pengembalian tiap tahun sejumlah Rp 22.462,71.
Buatlah tabel rencana angsuran !

Tabel Rencana Angsuran
Tahun Sisa hutang Anuitas : Rp 22.462,71 Sisa hutang
Ke- Awal tahun ke- Bunga akhir th ke- Angsuran akhir th ke- Akhir tahun ke-
1 Rp 100.000,00 Rp 4.000,00 Rp 18.462,71 Rp 81.537,29
2 Rp 81.537,29 Rp 3.261,49 Rp 19.201,22 Rp 62.336,07
3 Rp 62.336,07 Rp 2.493,44 Rp 19.969,27 Rp 42.366,80
4 Rp 42.366,80 Rp 1.694,67 Rp 20.768,04 Rp 21.598,76
5 Rp 21.598,76 Rp 863,95 Rp 21.598,76 Rp 0

A = A1+B1 = A2+B2 = A3+B3 = An + Bn



II. Rumus –Rumus

A. Mencari hubungan antara Angsuran dengan Angsuran yang berurutan

Pada akhir tahun I : A = A1 + B1
Pada akhir tahun II : A = A2 + B2
Pada akhir tahun III : A = A3 + B3
A1 + B1 = A2 + B2
 (H-A1)bA1 + Hb = A2 +
A1 + Hb = A2 + Hb – A1b
A1 = A2 – A1b
 A1bA2 = A1 +

A2 = A1 (1+b)

A2 + B2 = A3 + B3
 A3 + (H − A1 – A2)bA2 + (H - A1)b =
A2 = A3 – A2b
A3 = A2 + A2b

A3 = A2(1+b)

Kesimpulan: Rumus mencari Angsuran ke-n, jika diketahui Angsuran sebelumnya

A = A (1+b)

atau
A = A (1+b)


Contoh :
Hutang sebesar Rp 100.000,00 akan dilunasi dengan sistem angsuran anuitas selama 4 tahun, dengan suku bunga 2% per tahun. Jika besarnya angsuran ke-2 adalah Rp 24.747,63, hitunglah besarnya angsuran ke-3.

Diketahui:
H : Rp 100.000,00
n : 4
b : 2 %
A2 : Rp 24.747,63
Ditanya : Angsuran ke-3 (A3)
Jawab. :

A = A (1+b)
A3 = A2 (1+0,02)
A3 = 24.747,63 (1,02)
A3 = 25.242,58
 Rp 25.242,58Besarnya angsuran ke-3 adalah



B. Mencari Hubungan antara Angsuran ke-n dengan Angsuran I

A = A (1+b)

A2 = A1(1+b)
A3 = A2(1+b) A3 = A1(1+b) (1+b)
A3 = A1 (1+b)

A4 = A3(1+b)A4 = A1(1+b) (1+b)
A4 = A1(1+b)

Kesimpulan: Rumus mencari Angsuran ke-n, jika diketahui Angsuran pertama

A = A1 (1+b)

Atau:
A = A1(1+b)

Tugas Catatan KLKP Tgl : 21-03-2011

Asset Liabitis
Kas : 12.000.000 Tabungan : 40.000.000
R/K pd BI : 12.000.000 Giro : 20.000.000
Kredit Komersil : 50.000.000 Deposito : 40.000.000
KUK : 20.000.000
Other asset : 31.000.000 Capital : 25.000.000

Jumlah : 125.000.000 Jumlah : 125.000.000

Akun-akun 100% :
4/3 Setoran Tunai 5 Jt.
9/3 Pin Buk Kredit Giro Joko 3Jt.
15/3 Pinn Buk Kredit Cek Tuti (BCA) 5 Jt.
25/3 Pin Buk Debet deposito Joni 3 Jt.

Transaksi Kliring :
a. Cek Tn. Toni 3 Jt.
b.
B/G Tn. Ahmad 2 Jt
c. Nota kredit untuk deposito Joni 5 Jt.
d. Cek Tuti 3 Jt.
Untuk BCA :
a. Cek Totok untuk tabungan Aldo 2 Jt.
b. B/G Deti untuk deposito Tutik 5 Jt.
c. B/G Kina untuk deposito Zizi 10 Jt.
d. Nota kredit dari deposito Zizi 8 Jt.
e. Rekap saldo akun dari saldo awal ¼
f. Posisi kliring
g. Rekap saldo tabungan, giro, dan deposito ( 10%,3%,12%).
h. Neraca 1/4 ( ER:4%, Kas 10%, LDR 110%)

9/3 : 10%(9-4)x5 Jt : 365 = 6.849
4/3 : 10%(15-9)x5 Jt : 365 = 13.150
25/3 : 10%(25-15)x5 Jt : 365 = 35.616
31/3 : 10%(35-25)x5 Jt : 365 = 19.178

Jumlah
= 74.703 + 10 Jt = 10.074.793
Jika 1/3
4/3 Kas 3.000.000
Tabungan 3.000.000
9/3 Giro 3.000.000
Tabungan 3.000.000
15/3 R/K pd BI 5.000.000
Tabungan 5.000.000
25/3 Tabungan 3.000.000
Deposito 3.000.000

Kas + 5 Jt = 17 Jt
Tabungan + 5 Jt + 3 Jt + 3 Jt – 3 Jt = + 10 jt = 50 Jt
Giro – 3 Jt = 17 Jt
Deposito + 3 Jt = 43 Jt
R/K pd BI + 5 Jt = 17 jt + 6 jt = 23 Jt.




Masuk Keluar
-3 Jt +2 Jt
-2 Jt +5 Jt
+ 5 Jt +10 Jt
-3 Jt -8 Jt

Jumlah = -3 Jt Jumlah = +9 Jt

Masuk
Giro Toni 3.000.000
R/K pd BI 3.000.000
Giro Ahmad 2.000.000
R/K pd BI 2.000.000
R/K pd BI 5.000.000
Deposito 5.000.000
Giro Tutik 3.000.000
R/K pd BI 3.000.000
Keluar
R/k pd BI 2.000.000
Tabungan 2.000.000
R/K pd Bi 5.000.000
Deposito Tutik 5.000.000
R/K pd BI 10.000.000
Deposito Zizi 10.000.000

Deposito 8.000.000
R/K pd BI 8.000.000

NERACA :
GIRO
DEPOSITO
TABUNGAN
-3 Jt +5 Jt +2 Jt
-2 Jt +5 Jt
-3 Jt +10 Jt

-8 Jt
-8 Jt +12 Jt +2 Jt

Kas = 17 Jt
Tabungan = 52 Jt
Giro = 93 Jt
R/K pd BI = 23 Jt
Deposito = 55 Jt

Rekap Saldo :
A L
Kas 17 Jt Tab. 52 Jt
R/K pd BI 23 Jt Giro 9 Jt
Komersil 50 Jt Deposito 55 Jt
Kuk 20 Jt Capital 25 Jt
Other Asset 31 Jt
Jumlah = 141 Jt = 141 Jt


Akhir Bulan :
Tab. Atun : 74.793 + 10 Jt = 10.074.793
Tab. 42 Jt : 10%(31-1=1)x42 Jt : 365 = 356.712
Giro : 3%x(31-1+1)x93 Jt : 365 = 22.931
Deposito : 12%x(31-1+1)x55 Jt = 560.547
Jumlah = 940.190


Tabungan : 10.074.793 + 42.356.712 = 52.431.505
Deposito : 9.022.931
Deposito : 55.560.547





1/4
A L
Kas : 11.701.498 Tab : 52.431.505
R/K pd Bi : 14.041.787 Giro : 9.022.931
Komersil : 102.973.185 Deposito : 55.560.547
KUK : 15.743.296 Capital : 37.000.000
Other Asset :
JML : 154.459.766 JML : 142.014.983 = 154.459.766


Kredit = LDR 110%
110% = 142.014.983 x 100%

117.014.983 + 11.701.498
= 128.716.481 x 20%
Komersial : 102.973.185
KUK : 25.743.296 

Selasa, 05 April 2011

Tugas KLKP Tgl.4 April

soal :

Tutik ( 10 % )
4/3 setor tunai 10 jt
8/3 produk debet tab.joko 5jt
12/3 pinbuk kredit;cek atun(BTN) 20jt
28/3 pinbuk debet deposito tono 8jt
29/3 pinbuk debet giro jeki 5jt

12/3’11
Siti BTN
Cek Tn.A 15jt                 Cek Atun 20jt
Cek Tn.B 14jt                 Cek Toni 12jt
Cek Tn.C 18jt                 Cek Dodi 3jt
B/G PT.Z 20jt                 B/G PT.F 10jt
B/G PT.X 25jt                 B/G PT.H 18jt
Nota kredit 25jt               Nota kredit 15jt


Siti 1/3
     A                          L
KAS 20jt                Tab 150jt
R/K 43jt                 Giro 80jt
Loan 350jt              Deposito 200jt
Other asset 37jt      Capital 20jt

Tolakan
Cek Tn.A cek Toni
B/G PT.Z B/G PT.H
• TAB (10%); GIRO(8%); DEPOSITO(15%)
• KAS (10%); LRR (8%); ER (4%)
LDR (100%); KUK (20%)
• Kredit ( flat ; 17% )
• Pertanyaan :     * portfolio ¼ ?
                          * TL ?
                          * Rekomendasi Growth ?

Jawaban !!!!

Jawaban !!!!

1. Rekap saldo

4/3 Kas 10jt
         Tab 10jt

8/3 Kas 15jt
         Tab 15jt

12/3 R/K BI 35jt
         Tab 35jt

28/3 Tab 27jt
         Deposito 27jt

29/3 Tab 22jt
        Giro 22jt
Saldo akhir 27jt

2. Menang/kliring

Siti BTN
-15.000.000 +15.000.000
-14.000.000 +14.000.000
-18.000.000 +18.000.000
+20.000.000 -20.000.000
+15.000.000 -15.000.000
+25.000.000 -25.000.000
+20.000.000 -20.000.000
+12.000.000 -12.000.000
+3.000.000 -3.000.000
-10.000.000 +10.000.000
-18.000.000 +18.000.000
-15.000.000 +15.000.000
Siti 5.000.000 -5.000.000
           0             0

3. Kas 35jt                      tab 172jt
    R/K BI 63jt                  giro 85jt
    Loan 350jt                  dep 208jt
    Other 37jt                   cap 20jt
        485.000.000               485.000.000


Saldo harian :
8/3 10% x (8 - 4) x 10.000.000 = 10.958
--------------------------------------------
                    365
12/3 10% x (12 – 8) x 15.000.000 = 5.479
------------------------------------------------
                    365
28/3 10% x (28 – 12) x 20.000.000 = 350.684
--------------------------------------------------
                       365
29/3 10% x (29 – 28 ) x 8.000.000 = 2.191
-------------------------------------------------
                       365
31/3 10% x ( 31 – 29) x 5.000.000 = 4.109
-------------------------------------------------
                       365
jumlah : Rp.373.421 + 10.000.000 = 10.373.421

4. Kas = +10 +5 +2 = 35jt
Tabungan = +10 +5 +2 -8 -5 +150 = 172jt
Giro = +5 +80 = 85jt
R/K pd BI = +20 +43 = 63jt
Deposito = +8 +200 = 208jt

5. 31/ 3 Tutik
A L
KAS 35.000.000                             GIRO 85.000.000
R/K PD BC 63. 000.000                  DEPOSITO 208.000.000
LOAN 350.000.000                         TABUNGAN 172.000.000
OTHER ASSETS 37.000.000          CAPITAL 20.000.0000
                         485.000.000                       485.000.0000

6. Tab. 162.000 =10% (31 + 1 – 1 ) *162 = 1.375.890
                          --------------------------------
                                        365
Giro = 8% (3 + 1 – 1 )* 85
          --------------------------- = 577.534
                      365
Deposito = 15%(31+1-1)*208 = 2.649.863
jumlah = 114.603.287

7. Tab = 10.373.421 + 163.375.890 = 173.749.311
    Giro = 85.000.000 +577.534 = 85.577.534
    Deposito = 208.000.000 + 2.649.863 = 210.649.863

8. RR (8%) = 37.598.136
    ER (4%) = 18.799.068

Kredit = LDR (100%)
100 % = 469.976.708 x 100%
             ------------------------------
                   469.976.708
          = 469.976.708

Komersil = 375.981.367
KUK = 20% = 93.995.341

9. 1/4

KAS 46.997.670                     TABUNGAN 173.749.311
R/K pd BI 75.196.272             GIRO 85.577.534
KOMERSIL 375.981.367         DEPOSITO 210.649.863
KUK 93.995.341                     CAPITAL 122.193.942
                  592.170.650                             592.170.650



Ω = I2 – I1
= 469.976.708 – 4.603.287
= 465.373.421

Sabtu, 26 Maret 2011

tabel anuitas

tabel anuitas

1.Pinjaman sebesar Rp 2.000.000,00 akan diluna
  si dengan sistem anuitas selama 3 tahun. Anuitas pertama  

  dibayar satu tahun setelah penerimaan uang. Jika bunga  
  diperhitungkan 15%
 

setahun, besarnya anuitas adalah?
Jawaban:
n 15%
2 0,6151
3 0,4380


A = 2.000.000xn
  = 2.000.000(0,4380)
  = 876.000
Jadi,besarnya anuitas adalah sebesar 876.000



2.Pinjaman sebesar Rp 200.000,00 akan dilu-
nasi dengan 4 anuitas bulanan . Anuitas
pertama dibayar satu bulan setelah
penerimaan uang. Jika bunga 3% sebulan,
buatlah tabel rencana pelunasannya!
Jawaban:
A = 200.000

= 200.000(0,2690)
= 53.800

Bulan ke Pinjaman awal bunga 3% angsuran sisa pinjaman
1 200.000 6000 47.800 152.200
2 52.200 4566 49.234 102.966
3 102.966 3.088,98 50.711,02 52.254,98
4 52.254,98 1.567,65 52.232,35 22.63*

Nb: Sisa pinjaman tidak 0,00 karena tidak adanya pembulatan

LIKUIDITAS

Definisi likuiditas
 
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.

     Likuiditas perusahaan/bank berkaitan dengan kemampuan suatu perusahaan/bank untuk menghimpun sejumlah tertentu dana dengan biaya tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. (Joseph E Burns)

     Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi semua penarikan dana oleh nasabah deposan, kewajiban yang telah jatuh tempo dan memenuhi permintaan kredit tanpa
penundaan. (Oliver G. Wood, Jr)

Likuiditas berarti memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk memenuhi semua kewajiban (Wiliam M. Glavin)

·        Dari sudut aktiva likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah seluruh aset menjadi bentuk tunai (cash).
·        Dari sudut pasiva, likuiditas adalah kemampuan bank memenuhi kebutuhan dana melalui peningkatan portofolio reliabilitas.

Apabila bank tidak mampu memenuhi kebutuhan dana dengan segera untuk memenuhi kebutuhan transaksi sehari-hari maupun guna memenuhi kebutuhan dana yang mendesak maka muncullah resiko likuiditas.

Definisi Resiko Likuiditas adalah risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanya kesenjangan antara sumber pendanaan yang pada umumnya berjangka pendek dan aktiva yang pada umumnya berjangka panjang. 

Besar kecilnya risiko likuiditas ditentukan antara lain:
  • Kecermatan dalam perencanaan arus kas atau arus dana berdasarkan
  • prediksi pembiayaan dan prediksi pertumbuhan dana, termasuk mencermati tingkat fluktuasi dana.
  • Ketepatan dalam mengatur struktur dana termasuk kecukupan dana-dana non PLS.
  • Ketersediaan aset yang siap dikonversikan menjadi kas
  • Kemampuan menciptakan akses ke pasar antar bank atau sumber dana lainnya, termasuk fasilitas lender of last resort.

Apabila kesenjangan tersebut cukup besar maka akan menurunkan kemampuan Bank untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya risiko likuiditas, maka diperlukan manajemen likuiditas, yang mana pengelolaan likuiditas bank juga merupakan bagian dari pengelolaan liabilitas. Untuk mengatasi dan mengantisipasi terjadinya Risiko Likuiditas, aktivitasManajemen Risiko yang umumnya ditetapkan oleh Bank antara lain adalah:
  •  Melaksanakan monitoring secara harian atas besarnya penarikan dana yang dilakukan oleh nasabah baik berupa penarikan melalui kliring maupun penarikan tunai.
  • Melaksanakan monitoring secara harian atas semua dana masuk baik melalui incoming transfer maupun setoran tunai nasabah.
  • Membuat analisa sensitivitas likuiditas Bank terhadap skenario penarikan dana berdasarkan pengalaman masa lalu atas penarikan dana bersih terbesar yang pernah terjadi dan membandingkannya dengan penarikan dana bersih rata-rata saat ini. Dari analisa tersebut dapat diketahui tingkat ketahanan likuiditas Bank.
  • Selanjutnya Bank menetapkan secondary reserve untuk menjaga posisi likuiditas Bank, antara lain menempatkan kelebihan dana ke dalam instrumen keuangan yang likuid.
  • Menetapkan kebijakan Cash Holding Limit pada kantor-kantor cabang Bank. Melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability Committee) untuk mengatur tingkat bunga dalam usahanya dan meningkatkan/menurunkan sumber dana tertentu.

Oleh karena itu bank wajib menyediakan likuiditas tersebut dengan cukup dan mengelolanya dengan baik, karena apabila likuiditas tersebut terlalu kecil maka akan mengganggu kegiatan operasional bank, namun demikian likuiditas juga tidak boleh terlalu besar, karena apabila jumlah likuiditas terlalu besar maka akan menurunkan efisiensi bank sehingga berdampak pada rendahnya tingkat profitabilitas.

Contoh bank yang dianggap likuid adalah:
  • Memiliki sejumlah likuiditas / memegang alat-alat likuid, cash assets (uang kas, rekening pada bank sentral dan bank lainnya) sama dengan jumlah kebutuhan likuiditas yang diperkirakan.
  • Memiliki likuiditas kurang dari kebutuhan, tetapi bank memiliki surat-surat berharga yang segera dapat dialihkan menjadi kas, tanpa mengalami kerugian baik sebelum / sesudah jatuh tempo.
  • Memiliki kemampuan untuk memperoleh likuiditas dengan cara menciptakan uang, misalnya penggunaan fasilitas diskonto, call money, penjualan surat berharga dengan repurchase agreement (repo)

KLIRING

Pengertian Kliring

                 Kliring  adalah  suatu  tata  cara  perhitungan  utang  piutang  dalam  bentuk  surat-surat  dagang  dan  surat-surat  berharga  dari  suatu  bank  terhadap  bank  lainnya,  dengan  maksud  agar  penyelesaiannya  dapat  terselenggara  dengan  mudah dan  aman,  serta  untuk  memperluas  dan  memperlancar  lalu  lintas  pembayaran  giral.

                 Lalu lintas  pembayaran  giral  adalah,  suatu  proses  kegiatan  bayar  membayar dengan  waktat  atau  nota  kliring,  yang  dilakukan  dengan  cara  saling  memperhitungkan  diantara  bank-bank,  baik  atas  beban  maupun  untuk  keuntungan  nasabah  ybs.

               Giral  adalah  simpanan  dari  pihak  ketiga  kepada  bank  yang  penarikannya  dapat  dilakukan  setiap  saat  dengan  menggunakan  cek,  surat  perintah  pembayaran  lainnya,  atau dengan  cara  pemindah  bukuan.

Jenis-Jenis Kliring

       Kliring  umum,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat-warkat  antar  bank  yang  pelaksanaannya  diatur  oleh  B I.

          Kliring  lokal,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat-warkat  antar  bank  yang  berada  dalam  suatu  wilayah  kliring  (wilayah  yang  ditentukan).

          Kliring  antar  cabang,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat  antar  kantor  cabang  suatu  bank  peserta  yang  biasanya  berada  dalam  satu  wilayah  kota.  KLiring  ini  dilakukan  dengan  cara  mengumpulkan  seluruh  perhitungan  dari  sauatu  kantor  cabang  untuk  kantor  cabang  lainnya  yang  bersangkutan  pada  kantor  induk  yang  bersangkutan.

Peserta Kliring:

Peserta  kliring  dapat  dibedakan  menjadi  dua  macam  :

           Peserta  langsung,  yaitu  :  bank-bank  yang sudah  tercatat  sebagai  peserta  kliring   
            dan  dapat  memperhitungkan  warkat  atau  notanya  secara  langsung  dengan  B I   
            atau  melalui  PT  Trans  Warkat  sebagai  perantara  dengan  B I. 
             Contoh :  Bank  Retail,  Bank  Devisa

          Peserta  tidak  langsung,  yaitu  :  bank-bank  yang  belum  terdaftar sebagai  peserta   
            kliring  akan  tetapi  mengikuti  kegiatan  kliring  melaui  bank  yang  telah  terdaftar   
            sebagai  peserta  kliring.
            Contoh :  BPR

Contoh Kasus Kiring :
                
                     Pada saat bank "A"  menerima warkat giro dari bank "B", Kedua bank akan  mencatat transaksi kliring tersebut sbb.
 
                  Pembukuan transaksi kliring ini dapat ditampung pada rekening sementara “Kliring” atau langsung ke rekening giro pada B I.


Pada bank "A" – cabang Jakarta
Pada saat terima warkat dari Tn. Sigit untuk disetorkan ke (menambah) rekening giro Ny. Dita.

D : Kliring Rp. 30.000.000,-
K : Giro – Rek. Ny. Dita Rp. 30.000.000,-

Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Kliring.
D : B I – Giro Rp. 30.000.000,-
K : Kliring Rp. 30.000.000,-


Pada bank Omega – cabang Jakarta
Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (warkat Tn. Sigit) akan membebankan rekening Tn. Sigit dengan jurnal sbb :

D : Giro – Rek. Tn. Sigit Rp. 30.000.000,-
K : B I – Giro Rp. 30.000.000,-

Bank "B"
dapat langsung mengkredit rekening giro pada BI arena cek tersebut adalah cek dari nasabahnya sendiri.